Sabtu, 02 Mei 2009

Laksa Cibinong

Renungan makan siang 08 Juni 2006

LAKSA CIBINONG

Beberapa hari lalu saya ditanya oleh seseorang kenalan : “Rick sekarang tinggal di Cibinong ya? pasti kamu udah coba laksa Cibinong khan ?” …. Saya hanya tersenyum manggut-manggut, memang sih semua orang tahu kalau Cibinong itu sedikit terkenal dengan Laksa Cibinong selain Pepaya Cibinong.

Saya jawab, “Sudah tiga tahun saya tinggal di Cibinong tetapi belum sekalipun kucicicpi laksa itu.” Temanku itu heran dan tertawa, “Kamu ini gimana sih orang Cibinong tapi belum pernah mencicipi makanan terkenalnya.”

Friend mungkin saya tak sendiri tapi ada banyak orang Cibinong yang sudah lama tinggal disana bahkan sudah karatan sebenarnya malah belum pernah menyentuh laksa Cibinong tsb.

Nah sekarang fenomena ini kita refleksikan dalam kehidupan kita. Kebanyakan kita sebagai orang percayapun hidup seperti saya dan beberapa orang Cibinong tsb. Kita semua yang sudah diselamatkan oleh Anugrah Tuhan dan memiliki kasih karunia yang luar biasa besar itu tapi terkadang ketika ditanya apakah kasih karunia itu? kita seakan menjawabnya dengan skeptis dan seolah ragu bahwa kita sudah menikmati kasih karunia Tuhan itu. Yang paling ironis ada orang percaya yang belum yakin dengan keselamatannya. ketika ditanya tentang keselamatan dan penebusan kita bingung menjawabnya. Ada juga yang ragu akan pemeliharaan dan pertolongan Tuhan sehingga jarang berkemenangan dalam menjalani hidup kekristenannya.

Semua orang yang percaya sudah dibenarkan oleh Tuhan dan memiliki hidup, bahkan hidup dalam kelimpahan ini adalah kebenaran, sekalipun kenyataan kita mungkin tidaklah sekaya atau selimpah orang lain. Namun kebenaran adalah kebenaran, beda dengan kenyataan. Kenyataan kita masih belum kaya tetapi kita tahu bahwa kita berkelimpahan, kenyataan kita sakit tapi, kebenarannya kita tahu bahwa semua penyakit kita telah diangkat di kalvari dan oleh bilur-bilurnya kita telah disembuhkan.

Kenyataannya kita berdosa tetapi kebenarannya segala dosa kita sudah diampuni dan tak diingat –ingat lagi, Kenyataannya kita hidup sukar dan belum sukses tapi kebenarannya Tuhan sudah menjamin bahwa kita dicukupkan dalam segala hal. bahkan kita akan naik dan tidak turun. Kenyataan adalah fisik tetapi kebenaran adalah Iman. Makanya Paulus dapat berkata “ Sebab hidup kami adalah hidup karena percaya bukan karena melihat ( II Korintus 5 : 7 )

Dalam Efesus 1 ; 3 dikatakan kita sudah diberkati dengan segala berkat sorgawi

Dalam I Korintus 1 ; 5 dikatakan kita kaya dalam segala hal ( bukan materi )

Dalam Yohanes 10 : 10 kita memiliki hidup / dan berkelimpahan ( catatan tidak dikatakan berkelimpahan harta … Alkitab bilang hidup berkelimpahan )

Dalam Filipi 4 : 19 Segala keperluan kita dicukupkanNya

Rencana Allah sejak semula adalah agar semua anak-anakNya menikmati Dia. Kita harus mengalami Allah dalam hidup kita, kita harus mengalami limpahan kasih karuniaNya dan semua berkat-berkatnya. Tujuan Allah menciptakan manusia agar Dia bisa bersekutu dan menikmatinya seperti kaos tangan yang akan dipakai ke tangan demikian kita semua yang diciptakan segambar dengan Allah. Dari semua makkhuk hanya manusia yang mendapat curahan kasih Allah

( Mazmur 8 : 5, Yoh 3 : 16 )

Allah ingin kita mengalamiNya, merasakan kasihNya, pengampunanNya, berkatNya, Mujizatnya, KejutanNya, PertolonganNya, sukacitaNya, Damai SejahteraNya. Kita harus mengalami semua itu saudara : kita harus merasakan adanya suatu pemulihan hubungan dengan Dia bahkan semakin intim dari hari kehari. Kita bisa merasakan hadiratnya, tegurannya, dan pengalaman pribadi denganNya. Dan kita akan mencapai apa yang disebut bergaul dengan Allah seperti Henokh, Musa dan hamba-hamba Tuhan yang lain.

Friends marilah kita yang sudah dibenarkan ini menikmati apa yang sudah Tuhan sediakan bagi kita,

Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan ( Mazmur 34 : 9 )

Sebab kasih setiaMu lebih dari hidup ( Mzmur 63 : 4 )

Akan tetapi Allah menunjukkan kasihNya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa ( Roma 5 : 8 )

Tuhan ingin kita menikmati kasih karunia ini

Lihat Aku berdiri didepan pintu dan mengetuk, jika ada orang yang membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkan dia, dan makan bersama –sama dengan dia dan dia dengan Aku ( Wahyu 3 : 20 ) adalah ajakan Tuhan untuk masuk dalam hidup kita dan hidup kita kedalam Tuhan … ini adalah kelanjutan dari kasih Tuhan sejak semula dalam Taman Eden ketika mencari Adam yang baru saja jatuh dalam dosa dan kehilangan persekutuan dengan Allah yang Kudus. Allah berseru Adam –Adam dimanakah Engkau ? Allah begitu mengasihi manusia, setan berdosa tapi tak ada pengampunan tapi manusia berdosa Alah sudah mempersiapkan rencana serepNya yaitu Penebusan dalam Kristus. Dan ini sudah direncanakan sebelum dunia diciptakan ( Efesus 1 : 4 )

Tugas kita tidak berat hanya membuka pintu Men !! Dan selanjutnya kita turut semua perintahNya karena perintahNya tidak berat seperti perkiraan kita ( I Yohanes 5 : 3 ). Bagi saudara yang belum pernah mengundang Tuhan Yesus masuk dalam hidupmu bisa mengundang Dia saat ini,Bagi saudara yang mungkin merasa tertuduh oleh hati nurani sendiri karena masih belum merasa merdeka oleh karena dosa, saat ini akuilah dihadapanNya. Dia ingin memulihkan hubungan yang retak oleh karena dosa. Menakjubkan kasihNya, kita yang berdosa, seharusnya meminta ampun dan harus berinisiatif datang kepada Dia namun Firman Tuhan diatas mecelikkan mata kita bahwa sebenarnya Tuhan selalu mengetuk pintu hati kita siang dan malam untuk kita bertobat dan masuk dengan suatu persekutuan dengan Dia. Firman Tuhan berkata : Barang siapa yang datang kepadaKu tak akan Kubuang ( Yohanes 6 :37 )

Ingat bahwa kerinduan Allah mencari kita lebih besar daripada kerinduan kita mencari Allah … itu semua karena dia adalah Kasih ( I Yohanes 4 : 8 )

Bagaimana rasa laksa Cibinong itu ? itu equivalent dengan Bagaimana Firman Tuhan bisa hidup dalam kita

Sebenarnya simple saja jika kita ingin Firman itu menjadi rhema dalam hidup kita, Firman itu Tulisan namun memiliki kuasa dan hidup ( Ibrani 4 : 12, Yoh 6 ; 63 ), Nah contoh jika kita ingin Wahyu 3 : 20 ini teraplikasi dalam hidup kita maka kita melakukannya dengan apa ? Dengan memperkatakanNya ( Yosua 1 : 8 ) , …..Firman itu akan hidup saudara, dan itu akan benar-benar terjadi ketika kita melepaskan kata-kata kita sesuai Firman ( Apa yang kita lepas dibumi akan terlepas di Sorga Matius 18 ; 18 ). Tuhan dan seluruh penghuni Surga sedang berdebar-debar ketika melihat engkau siap untuk memperkatakan Firman Tuhan / pertobatan

Surat Roma mengatakan bahwa Firman itu sangat dekat dengan kita yaitu pada mulut kita dan hati kita ( Roma 10 : 8 ) Jadi langkah awal melakukan Firman Tuhan adalah memperkatakanNya.

Ketika saudara berkata dengan iman dan hati yang benar –benar rindu untuk bertobat maka itu Firman itu akan hidup didalam saudara. Mungkin kata-katanya seperti ini

“Tuhan Yesus selama ini aku belum pernah mengundang Engkau masuk dalam kehidupanku, selama ini belum pernah secara pribadi aku meminta pengampunan dariMu saat ini aku minta ampun atas segala dosaku, dan aku percaya bahwa Engkau telah mati untuk semua dosaku dan aku telah ditebus oleh darahMu, saat ini akupun membuka pintu hatiku untukMu masuklah dalam hidupku dan bertahtalah dalam hiduku dan aturlah serta bimbinglah hidupku.” Aku percaya bahwa kebajikan dan kemurahan akan mengikuti sepanjang hidupku dan aku akan diam dan menikmati Baitmu sampai selamanya.”

Jika laksa Cibinong sangat digemari oleh beberapa orang maka kita harus semakin haus akan Allah dan merasakan kenikmatan dan rahmat yang dberikannya … harus selalu mensyukuri hidup sekalipun mungkin menghadapi situasi yang sulit dan tidak menyenangkan, jangan mengeluh dan bersungut tapi bersukacita selalu.

Jangan menjadi seperti saya yang sudah lama tinggal di Cibinong tetap tak pernah merasakan enaknya laksa Cibinong

Jangan menjadi orang Kristen tetapi tak pernah merasakan betapa baikNya Kasih karunia Tuhan itu

GBU ALL